Kamis, 21 Februari 2013

SUDAH OPTIMISKAH KITA ?

Membangun sikap optimistis
Semua orang dipastikan pernah merasakan pesimistis ketika menghadapi sebuah kondisi. Itu sebenarnya normal. Tapi bagi Anda yang menginginkan karir Anda yang lebih baik, sikap pesimistis harus dibuang. Pesimisme bisa menghancurkan masa depan Anda sendiri. Gantilah sikap pesimistis dengan optimis.
Memlihara sikap optimistis sama saja dengan berjalan di atas tangga menuju kesuksesa. Sikap optimistis berkontribusi besar bagi kesuksesan karir Anda. Segeralah lakukan perubahan ketika Anda menghadapi persoalan. Ke depankanlah optimisme dalam menghadapi segala persoalan hidup dalam pekerjaan. Mengutif pakar psikologi Chrisopher Peterson dari University of Michigan, “tidak ada pernah kata terlambat untuk menjadi seorang pribadi yang penuh dengan optimisme. Lakukanlah sekarang jug. Ubah sikap hidup pesimistis menjadi optimistis”.
Sikap optimistis dipercaya membuat Anda percaya bahwa sesuatu keondisi yang beuruk bukanlah akhir dari segalanya. Selain itu, optimistis mampu memupuk harapan Anda untuk terjadinya sesuatu yang positif di hari esok. Anda yang memiliki sikap optimistis akan punya keyakinan bahwa diri Anda tidak selemah yang Anda dan orang lain pikirkan., dengan optimistis persoalan sepelik apapun akan mudah dihadapi dengan baik. Orang yang tidak punya bakat sekalipun akan mampu mengukir prestasi gemilang. Dengan kata lain, optimisme membuat sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin.
Sebenarnya banyak hal yang bisa Anda lakukan untuk membangun sikap optimistis ini. Berikut ini ada beberapa cara sederhana yang bisa Anda lakukan untuk menumbuhkan sikap optimisme.
Pertama, berilah hadiah pada diri Anda ketika Anda berhasil mendapatkan kesuksesan (kesukseasan kecil atau besar). Anda mungkin kerap memberikan hadiah kepada anggota keluarga, saudara, atau teman Anda, tetapi Anda sering lupa untuk memberikan hadiah kepada diri sendiri. Berikanlah hadiah ketika Anda brhasil dalam segala hal misalnya saja Anda berhasil mengerjakan pekerjaan tepat waktu dengan baik. Anggaplah itu sebuah kesuksesan yang sudah diraih. Sudah sepantasnya jika Anda memberikan hadiah atau merayakannya. Memberi hadiah tak harus mahal. Anda bisa membahagiakan diri Anda dengan cara makan diluar dengan menu kesukaan Anda, tetapi harga super hemat. Yang jelasa dengan hadiah itu Anda bisa bahagia. Percaya atau tidak dengan cara ini anda akan terdorong untuk menuaiprestasi yang lainnya. Sebaliknya ketika Anda melakukan kesalahan, Anda bisa “menghukum” diri Anda sendiri.
Kedua. Selektif dalam memilih teman dan bacaan. Sikap optimistis bisa ditularkan. Jika Anda banyak bergaul dengan orang optimistis, besar kemungkinan Anda juga akan menjadi orang yang optimistis. Pilih-pilihnlah dalam mencari teman. Pilihlah bacaan yang bisa menumbuh kembangkan sikap optimistis Anda.
Ketiga fokuslah pada hal-hal positif ketika orang lain. Dengan banyaknya melihat hal positif pada diri orang lain, Anda akan banyak belajar dari orang lain. Andapun bisa termotivasi untuk bisa berbuat yang sama. Termasuk juga jangan  pernah lupa untuk mengucapkan terima kasih kepada orang yang telah membanut Anda. Kalimat pendek yang satu ini bisa membantu Anda lebih fokus terhadap  hal-hal positif dan benar dalam kehidupan.
Selamat mencoba, sukses selalu bagi Anda! (Suhendi, dosen di Stikom Bandung serta pemerhati pendidikan dan pengembangan SDM).***

Tulisan ini saya kutip karena suruhan Ketua Bidang Akademik 1 STAI Siliwangi (H. Muslih Qurtubi) dari sebuah majalah/koran.

Semoga Bermanfaat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar